
Institut Teknologi Bandung - ITB
Anastasia Dinda Ciptaviana S.Ds, Intan Prameswari, M. Ds, Ph.D
Terlahir di Indonesia, generasi muda kami mewarisi anugerah keanekaragaman hayati yang tidak tertandingi di dunia. Namun, pesatnya deforestasi dan urbanisasi dalam beberapa dekade terakhir, berakibat pada penyusutan ruang terbuka hijau sehingga mengurangi kesempatan bagi mereka untuk berinteraksi dengan alam. Walaupun jarang terlintas dalam kehidupan urban, generasi muda kami harus tetap mengenal dan menghargai ketergantungan hidup manusia dengan flora maupun fauna, demi melatih aspek kecerdasan naturalis.
Proses edukasi kecerdasan naturalis anak di lingkungan urban kian dipersulit dengan adanya pandemi COVID-19. Kini anak usia 4-6 tahun, kehilangan kebebasan bereksplorasi di alam dan menghabiskan masa “golden age” nya terpisah dari alam. Tidak hanya itu, pada usia tersebut, anak juga rentan mengidap “buta flora” yang dapat membuatnya kesulitan berempati pada flora sebagai makhluk hidup. Hal ini diduga akibat kemampuan persepsi “Animisme” anak yang terbatas dan sifat alami flora yang hidup dengan skala waktu berbeda sehingga kerap diperlakukan sebagai benda mati.
Supaya pengenalan flora dapat tetap dilaksanakan, maka Amame didesain sebagai alat permainan edukasi cinta flora, yang diproduksi dengan 3D printing plastik PLA. Mainan ini berperan untuk menegaskan sifat-sifat alami flora yang mungkin tidak disadari anak. Berbeda dengan permainan yang bercitra flora, Amame memfasilitasi interaksi dan pemahaman anak terhadap flora dengan spesimen flora asli/hidup melalui konsep “peliharaan flora”. Fitur:
- Memberi nilai emosional pada flora.
- Menegaskan kebutuhan air flora dengan pergerakan spontan.
- Menyadarkan anak terhadap pertumbuhan flora melalui pengimbangan dengan beban hiasan.
- Menegaskan pengaruh arah cahaya pada pertumbuhan flora.
- Menegaskan pentingnya keseimbangan flora dan manusia.
Melalui proses merawat flora, anak diharapkan dapat belajar menghargai dan berempati dengan flora. Dengan berjalannya waktu, ilmu yang didapatkan anak saat bermain akan berkembang hingga dewasa ketika menjadi bagian dari masyarakat. Karena itu, Amame pun akan berperan dalam melatih kualitas sumber daya manusia untuk menyambut Indonesia Emas 2045.